Seminggu terakhir, banyak kasus kebakaran
yang terjadi di Jakarta. Penyebabnya, sebagian besar disebutkan akibat
korsleting listrik. Tapi omong-omong, apakah pembaca tahu tidak apa itu
“korsleting listrik”? Ada yang menjawab, “hubung singkat”. “Apa itu
hubung singkat?” Tanya jawab singkat oleh reporter sebuah stasiun TV
dalam acara berita liputan kebakaran itu menarik perhatian saya.
Ternyata banyak orang tidak tahu apa dan bagaimana kejadian kebakaran
yang penyebabnya karena korsleting listrik. Adalah salah besar jika ada
yang menduga korsleting listrik, yaitu beradunya dua kabel listrik
adalah penyebab terbesar kebakaran. Kalau dua kabel listrik yang
bertegangan beradu atau bersentuhan, betul akan terjadi percikan api
yang besar, bahkan mungkin terjadi ledakan kalau arusnya cukup besar.
Namun kejadian demikian jarang menyebabkan kebakaran kecuali di tempat
dekat percikan terdapat barang-barang yang mudah terbakar seperti
bensin, atau bahan kimia mudah terbakar. Kalau terjadi percikan api,
dalam banyak kasus MCB (Mini Circuit Breaker) sudah akan langsung turun
dan memutus aliran listrik. Kalau percikan listriknya besar, apalagi
sampai terjadi ledakan, misalnya terjadi di tiang listrik PLN, biasanya
MCB milik PLN yang terdapat di gardu-gardu listrik juga akan turun untuk
memutus aliran listrik.
Penyebab kebakaran yang lebih sering terjadi
adalah kejadian terbakarnya outlet / colokan listrik atau steker
listrik.
Untuk menyamakan pemahaman dan istilah, perhatikan gambar
berikut dan penamaannya dari kiri ke kanan, steker (plug), saklar (switch) dan stop kontak
(outlet).
Pernahkah Anda memasang (colok) sesuatu
ke stop kontak dan terasa longgar? Tergoyang atau tergeser sedikit mati,
dan harus digoyang / disetel sedikit lagi agar hidup lagi. Pada keadaan
antara kena dan tidak kena itulah akan timbul percikan api kecil,
tergantung beban listrik yang dialirkan steker. Semakin besar beban
listriknya (watt), semakin besar percikan apinya. Percikan api kecil ini
tetapi terus menerus ini lama-lama akan menghanguskan bagian dari
steker atau stop kontak yang terbuat dari plastik atau karet, dan bagian
yang hangus ini seperti arang yang semakin mudah terbakar.
Tidak hanya steker dan stop kontak yang kemudian rawan terbakar, kabel
di dalam stop kontak pun menjadi sangat panas dan bisa terbakar. Berbeda
dengan kejadian korsleting listrik yang langsung menimbulkan percikan
api atau ledakan yang langsung akan menjadi perhatian orang, kejadian
terbakar akibat panas dan longgar berlangsung lambat dan jarang disadari
pemilik rumah sampai…. semuanya sudah terlambat; dan kejadian
kebakaran yang terjadi akibat yang kedua ini jauh lebih sering terjadi
daripada yang pertama.
Untuk mencegah kebakaran akibat panas berlebih
seperti ini, waspadai:
- Beri perhatian “khusus, dan khusus dan khusus” terhadap peralatan listrik yang mengkonsumsi daya besar (watt besar) dan terpasang terus menerus. Contoh, AC, kulkas, kompor listrik, pemanas air, atau lampu penerangan yang watt besar. Gunakan kabel, stop kontak, steker, saklar yang bermutu bagus. Kriteria bermutu bagus, “price speaks itself“.
- Pengertian watt besar adalah peralatan listrik yang mengkonsumsi listrik > 250 Watt
- Waspadai kalau ada peralatan listrik / lampu yang suka berkedip-kedip, mati sendiri, hidup sendiri. Kalau ada kejadian begini, lebih tepat memanggil tukang listrik daripada memanggil dukun.
- Waspadai kalau ada bau gosong yang tidak biasa. Baunya biasanya tidak terlalu menyengat, tetapi tidak hilang-hilang juga. Nah, yang ini juga sama; lebih tepat memanggil tukang listrik daripada memanggil orang pintar.
- Kalau mencurigai sesuatu, ada bau, asap dsb, langkah pertama yang perlu segera dilakukan adalah segera mematikan aliran listrik dari MCB utama (dibawah meteran listrik) baru mikir dan mencari.
- Matikan semua peralatan listrik (kecuali kulkas) sebelum pergi tidur.